SALAMAKKI

SALAMAKKI

BERANDA

Kamis, 07 April 2011

Tepi Trotoar Lampu merah

Tepi Trotoar Lampu merah
By. Januar indra jaya rustan

Kuraih lembaran kertas yang berserakan di meja kerjaku dan kuatur hingga rapi, saat itu jam yang melingkar di tanganku menunjukkan pukul 21:43 Wita, aduhh cuapek…, desahku…, setelah merapihkan semua berkas laporan di meja seraya bangkit dari duduk, kuraih jaket lusuh yang tergantung di sandaran kursi, kuayunkan langkah ke garasi dan menyambar helem butut yang berlogo SNI, kemudian beranjak pergi meninggalkan asap tipis yang keluar dari kenalpot motor, Beberapa menit berlalu, hawa dingin mulai menusuk pori-pori, angin yang menerpa wajah terasa dingin…, tiba di sebuah lampu merah diatasnya terdapat flyoper yang megah yang samar terlihat oleh pantulan cahaya lampu dari atasnya dan terdengar suara lalulalang kendaraan yang melintas, ku injak pedal rem motor yang kukendarai dan berhenti di samping mobil besar yang memuat container, sambil menunggu lampu hijau, kucoba untuk menerawang sekeliling dan tiba tiba serasa aliran darahku terhenti dadaku sesak.., bak puluhan kilo beban yang meng hantam saat mataku terbentur pada satu titik dimana sesosok anak kecil dengan telanjang dada, telanjang kaki sedang asik berbaring di tepi trotoar pinggiran jalan dan menanggapi cuek debu yang bercampur asap, serta bisingnya suara kendaraan tak dihiraukannya bagaikan berbaring diatas kasur busa yang empuk, kemudian dia bangun berjalan tertatih menghampiri pengendara yang sedang berhenti sambil menggenggam Koran yang sudah mulai usang oleh keringat yang bercampur debu…,ditawarkannya koran kepada setiap pengendara yang dilalui…tapi kadang hanya mendapat gelengan kepala,atau sekedar senyum getir,…huupppzz.. sunggu berat tanggungan hudupmu nak…!!!, lamunanku menerawang kembali ke masa lalu,disaat masih duduk di bangku sekolah dasar, saat membacakan teks undang-undang Dasar 1945 serta teks pancasila waktu upacara bendera, terbayang alinea terakhir UUD 1945 yang berbunyi “ serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia “, yang juga merupakan teks terakhir dari dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila. Adilkah ini..??? batinku bertanya, kemudian lamunanku kembali mengingat sebuah buku yang sering kurangkul sampai tidur bila diberi PR oleh guru untuk di hafal buku tipis bersampul putih didalamnya terdapat rentetan pasal-pasal Negara Indonesia salah satunya pasal 34 yang berbunyi “ Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara “. Apaka itu benar…buseeettt…persetan dengan itu semua…!!!, batinku merontah,…,dimana janji mereka (pemerintah kita) yang dulu dikomandangkan saat kampanye pemilihan, disaat anak dibawah umur yang menanggung beban hidup yang begitu berat, ber gumul dengan panasnya terik, dan keringat bercampur debu jalanan, mereka asik tidul pulas diatas kasur busa yang empuk serta menggunakan fasilitas yang mewah…!!! Adilkah ini tuhannn???, tiba-tiba aku tersentak dan terjaga dari lamunanku saat dengungan bunyi klakson dari belakang…!!!, ternyata lampu merah sudah berganti hijau…., kumasukkan persenelan motorku dan tancap gas…sekilas kutolehkan kepalaku kearah belakang kulihat anak itu kembali berbaring di trotoar,,,dan lama kelamaan pandanganku terhalang oleh asap kendaraan…….!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas kunjungan dan komentarnya... anda puas saya lemas......

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...